Sejarah Kabupaten Kuningan - Jawa Barat
Februari 11, 2013
Add Comment
Diperkirakan
± 3.500 tahun sebelum masehi sudah terdapat kehidupan manusia, hal ini
didasarkan kepada peninggalan yang ditemukan di Wilayah Kuningan, salah
satu bukti peninggalan tersebut terdapat di Kampung Cipari Kelurahan
Cigugur yaitu pada tahun 1972 ditemukan peninggalan dengan identifikasi
sebuah peti kubur batu, pekakas dari batu dan keramik dan diperkirakan
pada masa itu terdapat pemukiman manusia yang telah memiliki kebudayaan
tinggi. Suatu pemukiman masyarakat manusia tersebut baru terwujud dalam
bentuk suatu kekuatan politik seperti halnya negara, sebagaimana
dituturkan dalam cerita parahyangan dengan nama KUNINGAN.
Negara
/ Kerajaan Kuningan tersebut berdiri setelah dinobatkan SEUWEUKARMA
sebagai Raja/Kepala pemerintahan yang kemudian bergelar RAHIYANG
TANGKUKU atau SANG KUKU yang bersemayam di Arile atau Saunggalah.
SEUWEUKARMA menganut ajaran “DANGIANG KUNING’ dan berpegang kepada
“SANGHIYANG DHARMA” (Ajaran Kitab Suci). Serta “SANGHIYANG RIKSA”
(sepuluh pedoman hidup). Ekspansi kekuasaan kuningan pada jaman
kekuasaan seuweukarma menyeberang sampai negeri melayu. Pada saat itu
masyarakat kuningan merasa hidup aman dan tentram di bawah pimpinan
Seuweukarma yang bertahta sampai berusia lama.
Perkembangan
kerajaan kuningan selanjutnya seakan akan terputus, dan baru pada 1175
masehi muncul lagi. Kuningan pada waktu itu menganut agama Hindu di
bawah pimpinan RAKEAN DARMARIKSA dan merupakan Daerah otonom yang masuk
wilayah kerajaan Sunda yang terkenal dengan nama Pajajaran , dan
termasuk cirebon pada tahun 1389 masehi masuk kekuasaan kerajaan
pajajaran, namun pada abad ke-15 cirebon sebagai kerajaan islam
menyatakan kemerdekaannya dari pakuan pajajaran.
Pada
tahun 1470 masehi datang ke Cirebon seorang ulama besar agama Islam
yaitu SYEH SYARIF HIDAYATULLAH putra SYARIF ABDULAH dan ibunya RARA
SANTANG atau SYARIFAH MO’DAIM putra Prabu SYARIF HIDAYATULLAH adalah
murid SAYID RAHMAT yang lebih dikenal dengan nama SUNAN NGAMPEL yang
memimpin daerah ampeldenta. Kemudian SYEH SYARIF HIDAYATULLAH ditugaskan
oleh sunan ngampel untuk menyebarkan agama islam di daerah Jawa Barat,
dan mula-mula tiba di Cirebon yang pada waktu Kepala Pemerintahan
Cirebon dipegang oleh Haji DOEL IMAN.
Pada
waktu 1479 masehi Haji Doel Iman berkenan menyerahkan kepada syarif
hidayatullah setelah menikah dengan putrinya. Karena terdorong oleh
hasrat ingin menyebarkan agama Islam, pada tahun 1481 Masehi Syeh Syarif
Hidayatullah berangkat ke daerah Lurangung yang masuk wilayah Cirebon
Selatan yang pada waktu itu dipimpin oleh KI GEDENG LURAGUNG yang
bersaudara dengan KI GEDENG KASMAYA dari Cirebon, selanjutnya Ki Gedeng
Luragung memeluk agama Islam.
Pada
waktu Syeh Syarif Hidayatullah di Luragung, datanglah Ratu Ontin Nio
istrinya dalam keadaan hamil dari negeri Cina (bergelar: Ratu Rara
Sumanding) ke Luragung, dari Ratu Ontin Nio alias Ratu Lara Sumanding
lahir seorang putra yang tampan dan gagah yang diberi nama Pangeran
Kuningan. setelah dari Luragung, Syeh Syarif Hidayatullah dengan
rombongan menuju tempat tinggal Ki Gendeng Kuningan di Windu Herang, dan
menitipkan Pangeran Kuningan yang masih kecil kepada Ki Gendeng
Kuningan agar disusui oleh istri Ki Gendeng Kuningan, karena waktu itu
Ki Gendeng Kuningan mempunyai putera yang sebaya dengan Pangeran
Kuningan nemanya Amung Gegetuning Ati yang oleh Syeh Syarif Hidayatullah
diganti namanya menjadi Pangeran Arya Kamuning serta beliau memberikan
amanat bahwa kelak dimana Pangeran Kuningan sudah dewasa akan dinobatkan
menjadi Adipati Kuningan.
Setelah
Pangeran Kuningan dan Pangeran Arya Kamuning tumbuh dewasa,
diperkirakan tepatnya pada bulan Muharam tanggal 1 September 1498
Masehi, Pangeran Kuningan dilantik menjadi kepala pemerintahan dengan
gelar Pangeran Arya Adipati Kuningan dan dibantu oleh Arya Kamuning.
Maka sejak itulah dinyatakan sebagai titik tolak terbentuknya
pemerintahan Kuningan yang selanjutnya ditetapkan menjadi tanggal hari
jadi Kuningan. Dan photo tersebut walau tidak mewakili kota kuningan tapi cukuplah bagi "pangumbara dari kuningan yang rindu kampung halamannya"( dengan photo hasil kamera vivitar)
0 Response to " Sejarah Kabupaten Kuningan - Jawa Barat "
Posting Komentar